Rabu, 04 Januari 2012

cinta....




Sayangku, jika engkau melihat bulan dan engkau mengatakan dia cantik, engkau tidak salah. Jangan merasa bersalah dengan pendapatmu itu, engkau benar dan kebanyakan orang mengatakan hal yang sama, bahkan tanpa malu-malu. Bukankah kebenaran itu adalah sesuatu yang tidak jelas, yang diamini sebagai kebenaran oleh banyak orang. Persis apa kata Nietzsche, masih ingatkan dengan perjalanan kita di dunia sofie, “Madness is the exception in individuals but the rule in groups”.
Sayangku, jika matahari berhenti bersinar, masihkan bulan terlihat cantik? Tidak Sayangku. Bulan akan menderita. Dia tidak akan bisa menunjukkan kecantikannya pada seluruh alam semesta. Kecantikan bulan adalah buah dari penderitaan matahari. Masih ingat kan ucapan pat kai, “cinta, deritanyaƂ  tiada akhir”. Matahari harus menahan pedih peri didera panas api neraka. Matahari harus berdisiplin tinggi, terbit dipagi buta untuk memberi kesempatan bulan beristirahat, dan tenggelam dikala menjelang malam agar bulan menampakkan wajahnya yang ayu.
Penampakan bulan untuk siapa Sayangku? Untuk bumi yang selalu mencintainya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar